Ahlan wa Sahlan,  Terima kasih telah berkunjung  |  SMP IT Al-Fatah 
Select Menu
Select Menu

Favourite

Tentang SMP IT Al-Fatah

Dunia Islam

Palestina

Al-Quran

Inspirasi

Aktifitas Siswa

Hidup Sehatحياة الصحية

Sejarah

Video Pilihan

» » » » Ibadah Qurban Melahirkan Pengorbanan


By Admin 18:40 0


IBADAH QURBAN MELAHIRKAN PENGORBANAN 
Ust. Zakki Arif, Lc

الحمدلله الدي بنعمته تتم الصالحات،الذي هدانا الهذاوماكنا لنهتدي لولاان هدان الله                                                   

واشهد ان لااله الاالله وحده لا شريك له، خصنا بخير كتاب أنزل، وأكرمنا بخير نبي أرسل، وأتم علينا النعمة بأعظم
دين شرع، دين الاسلام ( اليوم اكملت لكم دينكم واتممت عليكم نعمتي، ورضيت لكم الاسلام دينا ) المائدة :   3                                      
واشهد ان محمدا عبده ورسوله، أدي الأمانة، وبلغ الرسالة، ونصح  للأمة، وجاهد في الله حق جهاده، وتركنا علي
المحجة البيضاء، علي الطريقة الواضحة الغراء، ليلها كنهارها، لا يزيغ عنها الا هالك، فمن يطع الله ورسوله فقد
رشدومن يعصهما فلا يضر الا نفسه، ولا يضر الله شيئا ( ان أحسنتم أحسنتم لأنفسكم، وان اسأتم فلها ) الاسراء : 7
اللهم صلي و سلم وبارك علي هدا النبي الكريم، وعلي آله وصحابته، واحينا اللهم علي سنته، وامتنا علي ملته،

واحشرنا في زمرته، مع الدين انعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداءوالصالحين، وحسن أولئك  رفيقا .
Hari ini adalah hari idul adha, hari ini adalah hari bertakbir :

ألله أكبر ألله أكبر ألله أكبر، ألله أكبر ألله أكبر ألله أكبر، ألله أكبر ألله أكبر ألله أكبر، لا اله الا الله والله أكبر، ألله أكبر
ولله الحمد .
Kita umat Islam, dengan takbir kita hiasi idul adha ini, dengan takbir kita muliakan hari ini,dengan takbir kita memulai azan,dengan takbir kita memulai sholat,dengan takbir kita  awali pertempuran, dengan takbir kita awali hidup, jika lahir seorang anak dari kita maka kita azankan ditelinganya : allahu akbar, ketika kita hendak sholat maka kita ucapkan : Allahu Akbar, ketika hendak menyembelih atau berkurban kita ucapkan: Bismillah wa Allahu Akbar. Kita umat Islam telah diajarkan untuk menjadikan syi’ar dalam hidup kitaadalah :ألله أكبر
“Allahu Akbar” membuat musuh gentar di medan perang, “Allahu Akbar” dengannya kitaMenerobos segala kejadian dan rintangan, kita menang di perang Badr karena syi’ar kitaAdalah “Allahu Akbar”, di peperangan ‘Ainul jalut”-dimasa khalifah Umar bin Khattab antara pasukan muslimin dan tentara Romawi yang sangat kuat saat itu- yang dapat dikalahkan dengan syi’ar “Allahu Akbar” , kita bisa meraih kemerdekaan dari penjajah dan kolonia lisme  dengan syi’ar “Allahu Akbar”.
الله أكبر3 لااله الاالله والله أكبر. الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah
“Allahu Akbar” bukan kalimat yang diucap dan bukan hanya sekedar syi’ar yang diangkat,Sesungguhnya saudaraku kaum muslimin,  “Allahu Akbar” maknanya “kamu jadikan dunia ini dan segala isinya dimatamu kecil dan Allah azza wajalla segalanya disisimu (Dialah yang Maha Besar, Maha Agung dan Maha Perkasa)”. Jika anda disodorkan harta,pangkat,jabatan, atau dunia seisinya (kesenangan dunia)yang tidak bisa amanah akannya dan bisa mencelakai hidup, kehidupan dan agama,maka tolak dan pilih berpegang teguh kepada agamamu seraya berkata : “Allahu Akbar” –Allah MahaBesar-dari segala harta kekayaan, “Allahu Akbar” dari pangkat dan jabatan, “Allahu Akbar”Dari kesenangan dan hawa nafsu, Allahu Akbar Kabira wa subhanallahi bukratan wa asyila.
Kaum muslimin yang berbahagia
Hari ini adalah hari raya idul adha,hari haji, hari dimana umat  Islam yang menyelenggarakan ibadah haji berkumpul ditanah suci dengan pakaian suci,hati yang suci memenuhipanggilan suci dari Ilahi.Telah kita ketahui bahwasanya umat Islam memiliki dua hari rayadalam setahun,kedua-duanya diselenggarakan setelah ibadah fardhu/wajib. Idul fitri dirayakan setelah menunaikan ibadah puasa,setelah perut lapar,bibir kering haus karena Allah.Mereka meninggalkan makanannya,minumannya,syahwatnya,istri-istri dan suami-suaminya-merupakan kesenangan dunia-karena Allah ta’ala. Maka datang idul fitri sebagai hadiah dari Allah s.w.t. dari kesusahan yang dihadapi selama 1 bulan di jalan Allah.Idul adha yang dirayakan setelah puncak penyelenggaraan ibadah haji yaitu dimana para jemaah haji -yang telah meninggalkan negara,tanah kelahiran,keluarga dan segala yang  dicintai untuk berhijrah kepada Allah- wukuf di Arafah.
Allahu Akbar 3X
Ibadah qurban merupakan ibadah para nabi dan Rasul dalam rangka mendekatkan diri kepada sang Khalik Allah azza wa jalla.Lihat kisah nabi Adam a.s. bersama anaknya dalam Al-qur’an suratAl-Maidah : 27
إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ
“… ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). “
Dari ayat diatas kita ketahui bagaimana putera nabi Adam ,Habil mempersembahkan qurban (hewan)  yang terbaik yang ia miliki sebagai persembahan kepada Allah untuk membuktikan kebenaran taqwanya"حق تقاته "kepada Allah.
Lihat kisah nabi Nuh a.s. bagaimana ia mengorbankan 950 tahun dan masa hidupnya untuk berdakwah mengajak kaumnya mengEsakan Allah dan akhirnya hanya mendapat dua belas pengikut.
إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(1)قَالَ يَاقَوْمِ إِني لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ(2)أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ(3)يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَاءَ لَا يُؤَخَّرُ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(4)قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا(5)فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا(6)وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي ءَاذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا(7)ثُمَّ إِنِّي دَعَوْتُهُمْ جِهَارًا(8)ثُمَّ إِنِّي أَعْلَنْتُ لَهُمْ وَأَسْرَرْتُ لَهُمْ إِسْرَا
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan) “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepada mereka azab yang pedih”. Nuh berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan ta`atlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui”. Nuh berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka,mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, (QS. Nuh Ayat 1-9)
Lihat pula bagaimana mirisnya perasaan ibunda nabi Musa saat ia memutuskan untuk melepaskan bayi laki-lakinya terapung diatas sungai.
إِذْ أَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّكَ مَا يُوحَى(38)أَنِ اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِي وَعَدُوٌّ لَهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي(39)
“…yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, Yaitu: ‘Letakkanlah ia (Musa) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir`aun) musuh-Ku dan musuhnya’. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku. (QS Thoha ayat 38-39)
Lihat juga bagaimana nabi Musa as dan saudaranya Harun as melewati jalan terjal untuk menyampaikan dakwah dan harus menghadapi seorang thagut besar yang mengklaim dirinya sebagai Tuhan yaitu Fir’aun.
 Lihat juga bagaimana Ashabul kahfi harus mengorbankan masa muda mereka dan mening galkan kota mereka untuk mempertahankan agama mereka dan memintakenyataan bahwa mereka harus hidup dalam gua.
Lihat bagaimana nabi Yusuf harus mengorbankan masa mudanya di dasar sumur yang gelap, lalu dalam penjara yang begitu melelahkan,daripada memenuhi ajakan syahwatdari salah seorang istri pejabat kerajaan dan tipuan para wanita dimasa itu.
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentuaku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Yusuf ayat 33)
Allahu Akbar 3X
Lihat, kisah seorang nabi Allah, lbrahim as, sedang menapaki jalan tcrjal menuju ketinggian; menjalani detik­-detik paling rnenggetarkan dalam kehidupan jiwanya dan dalam segenap gelombang sejarah kemanusiaan; saat-saat ketika ia melampaui batas keraguannya dan memasuki wilayah keyakinan baru dimana ia benar-benar memutuskan untuk menyembelih puteranya tercinta, Ismail as.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَفَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْمَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS: 37: 102).
Tidakkah kita merasakan betapa Ibrahim menyembunyikan pergolakan besar yang berkecamuk di relung hatinya? Tapi lihatlah, betapa agungnya sang anak masih sanggup memanggil ayahnya dengan panggilan sayang; “Wahal ayahku teersayang!” Tapi alangkah agungnya sang anak ketika ia menjawab dengan tenang; “Lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu!” Dan betapa tegarnya sang anak ketika ia mengatakan; “Niscaya kan kau dapati aku,Insya Allah, sebagai orang-orang yang sabar.”
ltulah momentum pengorbanan paling akbar dalam sejarah manusia.

Jama’ah sholat ‘id yang dimuliakan Allah ;
Lihat pula bagaimana nabi kita, Muhammad saw, harus berkorban demi dakwahnya sepanjang 22 tahun, 2 bulan dan 22 han? Lihat pula bagaimana sahabat-­sahabat beliaudan kaum Muhajirin harus meninggalkan tanah asalnya, anak isterinya, serta semua hartabenda mereka, demi mempertahankan risalah dari langit (Islam).
Bagaimana orang Kaum Anshar di Madinah menyambutsaudara-saudara mereka kaum Muhajirin dari Mekkah yang datang tanpa apa-apa.Maka Rasulullah dengan segera mempersaudarakn mereka yang kemudian timbul rasa cinta dan tolong-menolon diantara mereka. Sebagaimana Allah firmankan ;
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ                                                             
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang mulia.

KHUTBAH KE-2
Idul fitri yang telah berlalu dan Idul Adha yang kita rayakan hari ini merupakan hadiah dari Allah swt bagi hambaNya, pemberian Tuhan yang cuma-cuma bagi umat Islam atas amal-amal soleh dari kewajiban puasa dan ama-amal soleh dari kewajiban haji.
Makna Ketuhanan dan kemanusiaan dari Idul Adha
Inilah Id bagi kita umat Islam, terpancar didalamnya makna Rabbani (ketuhanan) dan makna Insani (kemanusiaan).
Makna rabbani atau ketuhanan yang terpancar dikarenakan erat kaitannya dengan ibadah-ibadah Islam, dan juga ia merupakan id yang dirayakan dengan takbir dan sholat.
Sebagian manusia memahami id (hari perayaan) berangkat dari syahwat dan kesenangan semata, akan tetapi id bagi kaum muslimin diawali dengan takbir ......, diawali dengan sholat, hari id adalah hari sholat kepada Allah ta’ala sebelum memulai segala sesuatu. Kaum muslimin dalam id mereka selalu mengatakan Allahu Akbar...Allahu Akbar....Allahu Akbar... sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah saw  dalam hadist jami’ shagir Imam Suyuthi yang diriwayatkan oleh Thabrani   زينواأعيادكمبالتكبير  “ hiasilah id kalian dengan takbir. Dengan takbir yang dikumandangkan menambah makna keimanan dalam jiwa umat Islam itu sendiri.
Adapun makna insani atau kemanusiaan, janganlah manusia lupa akan saudara-saudaranya, janganlah bergembira dengan sendirinya, dan janganlah menjadi manusia yang egois mementingkan diri sendiri. Ketahuilah, bukan dari ajaran Islam mereka yang kenyang sendiri, bergembira bersuka ria sendiri, tidur nyenyak sendiri, dan selalu makan yang lezat-lezat, minum yang enak-enak sendiri serta tidak peduli dengan orang yang disampingnya kelaparan, kehausan, tidur ditempat yang tidak layak, dan tidak bisa mendapatkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi di hari Id ini dimana disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban yang menjadi sunnah nabi, dan imam Abu Hanifah (imam mazhab Hanafi) berpendapat bahwa hukum menyembelih hewan kurban wajib bagi yang mampu dan ada kemudahan dalam harta.
Faedah berkurban bagi umat Islam agar dengan daging tersebut dapat membantu orang lain. Ia dan keluarganya dapat merasakan daging tersebut, setelah itu tetangga, kerabat, dan orang-orang fakir disekitarnya juga dapat merasakan apa yang ia rasakan.Bukan hanya untuk kaum muslimin saja,akan tetapi toleransi Islam yang universal mencakup muslimin dan non muslimin, hal ini diriwayatkan dari Abu Dawud dan Tirmizi bahwasanya Abdullah ibnu ‘amru ibnu ‘ash bersama keluarganya menyembelih seekor domba,setelah Ia mendatanginya (keluarganya) ia berkata: “apakah sudah kalian beri tetangga kita? ApaKah sudah kalian beri tetangga kita? (2X ia mengatakan hal itu),saya telah mendengar Bahwasanya Rasulullah berkata : “Selagi Jibril berwasiat kepadaku akan tetangga sehingga aku mengira bahwasanya dia mewarisinya (saling mewariskan satu sama lain antara tetangga seperti seorang kerabat mewariskan sesuatu kepada kerabatnya).
 Manusia tidak boleh hidup menutup diri, mengisolirkan diri dan memanfaatkan sendiri dari rezki Allah, akan tetapi hendaklah mencari orang-orang fakir dan sangat membutuhkan bantuan untuk memberikan sebagian dari harta yang telah didapatkan, khususnya di hari idul adha ini (musim kebaikan).
Oleh sebab itu Islam menginginkan manusia bersaudara, saling mencintai karena Allah. Persaudaraan dan kecintaan yang hakiki ketika manusia saling menghormati, saling tolong-menolong, meringankan satu sama lain, si kaya membantu si fakir, yang kuat merangkul yang lemah, yang kesemuanya ini dilakukan karena Allah. Sebaliknya tidak akan terjadi persaudaraan dan kecintaan karena sesuatu yang dikejar (harta,pangkat jabatan, dan kepentingan). Tidak bersaudara antara penzalim dan yang dizalim, dan tidak bersaudara antara orang yang meletakkan tangan diatas perutnya karena kenyang atau kekenyangan dengan orang yang meletakkan tangan diatas perutnya karena lapar atau kelaparan.
Makna kemanusiaan yang terpancar yaitu hendaklah setiap muslim saling mengunjungi memberi ucapan selamat kepada saudaranya yang muslim agar dengan hal itu dapat mengikis dan menghilangkan syakwa sangka, rasa dongkol dan perseteruan antara keduanya sehingga keduanya berbaikan kembali dan memupuk ukhuwah.
Maka di hari yang mulia ini, cari dan kunjungi kerabat,  saudara, tetangga, orang yang anda hormati dan orang disekitar anda, sambunglah tali silaturrahim, bantu mereka, berilah maaf bagi yang menzalimimu, dan berbuat baiklah kepada yang telah mencelakaimu, inilah kesemuanya akhlak yang mulia yang diperintahkan Rasulullah kepada kita.
Allahu Akbar 3X
Jemaah yang dimuliakan Allah.
Hakekat ibadah Qurban adalah bagaimana seorang muslim rela dan ikhlas mempersembahkan sesuatu yang sangat berharga dan sangat ia cintai dalam hidupnya demi agamaAllah sebagai wujud keimanannya.Berani melepaskan segala bentuk keduniawian belaka (harta, kekayaan, pangkat dan jabatan,hawa nafsu,dsb) dalam bentuk individu,kelompok dan golongan yang bisa  berakibat kepada kerusakan dan kebinasaan, dan mendahulukanAgama dalam hidupnya yang mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bagi semua yang berakibat kepada kenikmatan dan kejayaan dunia dan akhirat,sebagaimana yang telah diperbuat para nabi dan rasul serta salaafus sholeh.
Oleh karena itu,ibadaah Qurban yang datang setiap tahun jangan hanya kita jadikan rutinitas saja,melainkan mampu mendidik kita seperti nabi Ibrahim a.s.yang mampu mendahulukan kepentingan Langit (Allah) diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan, kapan dan dimana saja.Kalaulahtidak, maka kita sama dengan kaum-kaum terdahulu yang telah dibinasakan Allah azza wa jalla.
Maka,mari kita jaga dan lestarikan ajaran Islam, hidup denganIslam,matiatas Islam dankitajadikansyi’arkita :“Sesungguhnya sholatku,jalanku,hidupku dan matiku kupersembahkan hanya untuk Tuhan semesta alam...............(al-an’am :162-163)
Baca surat al-‘ashri
Do’a
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ                                                           
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْر الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ   الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْن                                                                  
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا




«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post
0 Comments
Tweets
Komentar

No comments

Leave a Reply